CINTAKU PADA-MU
//I//
Lihatlah, merah bibirku
adalah nyala nama-Mu
Yang terajut dalam
syair-syair cinta
Seperti warna yang
menguat dan merekah
Cintaku pada-Mu
sungguh merah
Juga lihatlah, air
mataku sederas hujan januari
Yang menitikan
puisi-puisi bening dalam ritmis suci
Demi mengalirkan
kerinduan yang tertahan birahi
Maka, biarkanlah aku
mendamba percintaan suci
Dalam setiap takbir,
juga sujud dan dzikir
Biarkan aku menengadah
hingga nafas membuncah
Cintaku padamu kian
merekah
//II//
Aku akan sangat gemetar
dan berdebar
Ketika surau-surau
merintih, seperti sedang menagih
Pada makmum-makum yang
sering tertatih
Seperti aku yang penuh
dalam pedih
Lalu, waktu akan
terbaring dan membujur kaku
Tanpa sentuhan kasih-Mu
Maka biarkan aku
mendamba cinta-Mu
Dalam lipatan-lipatan
dosaku
HUJAN
Hujan semakin deras
Tanah basah
Pipi basah
Hati basah
Cintaku pun ikut basah
Menderas kalamMu
Sebanyak dzikir hujan
Dibebat kabut dan gigil
petang
Maka aku akan tumbuh
dalam jiwaMu
SYURGA DI JENDELA
Kulihat syurga di
jendela
Warnanya hijau dan
merah muda
:wangi kenanga berbalut
arak syurga
Kulihat syurga di
jendela yang tergantung wajahmu
Di balik pohon yang
berdaun tiga ke angkasa
Batangnya bidadari
telanjang dengan rambut permata
Kulihat syurga di
jendela merah muda
Di dalamnya kau melipat
doa-doa
Lalu telanjang
merangkaki pohon berdaun tiga
Zahra Zhou
Kendal, April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar