Rabu, 23 Januari 2013

PUISI

SHILIN 


I/
senja mencukil nafas sungai, sebelum senyap 

mengantar jalanan ke rumah-rumah kaki 
dan merindumu dalam setiap hembus angin


kekasih. langit yang terpagut warna saga
memantulkan bening cinta kota-kota yang jauh 
dan menyimpul dalam siulan Shilin 
yang sesekali merupa sayap-sayap bangau hitam
di ingatan

II/
kita berebut dingin dan memangku kabut
di sepanjang hijau pagar rantau
dan senyap kampung 

di telepon
sesuara memanggil-manggil rahim 
tapi kita masih memeluk rantau 

kekasih. kelak jika bangau-bangau hitam 
berenang di matamu
ingin kukabarkan pada anak-anak
tentang sajak empat musim 


Shilin Dist., Taipei City, januari 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar