SHILIN
I/
senja mencukil nafas sungai, sebelum senyap
mengantar jalanan ke rumah-rumah kaki
dan merindumu dalam setiap hembus angin
kekasih. langit yang terpagut warna saga
memantulkan bening cinta kota-kota yang jauh
dan menyimpul dalam siulan Shilin
yang sesekali merupa sayap-sayap bangau hitam
di ingatan
II/
kita berebut dingin dan memangku kabut
di sepanjang hijau pagar rantau
dan senyap kampung
di telepon
sesuara memanggil-manggil rahim
tapi kita masih memeluk rantau
kekasih. kelak jika bangau-bangau hitam
berenang di matamu
ingin kukabarkan pada anak-anak
tentang sajak empat musim
Shilin Dist., Taipei City, januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar